temukan apa arti dibalik cerita
hati ini terasa berbunga-bunga
membuat seakan aku melayang
terbuai asmara
adakah satu arti dibalik tatapan
tersipu melupakan sebuah senyuman
membuat suasana menjadi nyata
begitu indahnya
dia ..
seperti apa yang selalu kunantikan
aku inginkan
dia ..
melihatku apa adanya
seakan ku sempurna
tanpa buang kata
kau curi hatiku
dia tunjukkan dengan tulus cintanya
terasa berbeda saat bersamanya
aku jatuh cinta
dia ..
seperti apa yang selalu kunantikan
aku inginkan
dia ..
melihatku apa adanya
seakan ku sempurna
dia bukakan pintu hatiku yang lama tak bisa percayakan cinta hingga dia disini
memberikan cintaku harapan
dia ..
seperti apa yang selalu kunantikan
aku inginkan
dia ..
melihatku apa adanya
seakanku sempurna
Last week felt so great ..!
Awalnya sih gue ngerasa kalau menyukainya merupakan suatu hal yang impossible. But impossible is nothing!
Ga ada orang yang bisa ngelarang gue untuk menyukainya. Dan hal ini tidak hanya berlaku bagi gue, tapi untuk semua orang. Itulah hal yang selalu gue omongin ke teman-teman gue yang sedang kasmaran (cielah bahasanya .. hahaha). "Lo ga salah suka sama dia. Lo juga ga pernah salah karena sudah sayang sama dia. Namanya juga perasaan, ga bisa direncanakan. Yang salah adalah kenapa lo mempertanyakan perasaan itu."
Seperti lagu Dia-Maliq and d'Essentials, orang itu benar-benar seperti yang gue cari selama ini. Cuma yang aneh, ini pertama kalinya gue suka sama orang yang benar-benar asing dalam hidup gue. Selama ini, lagu Lucky-Jason Mraz lebih menggambarkan perasaan gue (karena biasanya gue suka dengan orang yang gue kenal baik.) cuma kembali lagi ke quotation awal yang berwarna biru biotech itu, namanya juga perasaan.
Gue selalu merasa damai setiap kali melihatnya dan apakah itu salah?
Gue merasa beban dan masalah yang gue rasakan tiap habis kelas bisa hilang atau berkurang setiap kali gue melihatnya. Apakah salah kalau gue jadi ingin bertemu dengannya terus?
Namun, itulah perasaan yang kata Agnes "ga pernah pakai logika", karena kalau perasaan dicampur dengan logika, hal itu bukan "perasaan" lagi.
hati ini terasa berbunga-bunga
membuat seakan aku melayang
terbuai asmara
adakah satu arti dibalik tatapan
tersipu melupakan sebuah senyuman
membuat suasana menjadi nyata
begitu indahnya
dia ..
seperti apa yang selalu kunantikan
aku inginkan
dia ..
melihatku apa adanya
seakan ku sempurna
tanpa buang kata
kau curi hatiku
dia tunjukkan dengan tulus cintanya
terasa berbeda saat bersamanya
aku jatuh cinta
dia ..
seperti apa yang selalu kunantikan
aku inginkan
dia ..
melihatku apa adanya
seakan ku sempurna
dia bukakan pintu hatiku yang lama tak bisa percayakan cinta hingga dia disini
memberikan cintaku harapan
dia ..
seperti apa yang selalu kunantikan
aku inginkan
dia ..
melihatku apa adanya
seakanku sempurna
Last week felt so great ..!
Awalnya sih gue ngerasa kalau menyukainya merupakan suatu hal yang impossible. But impossible is nothing!
Ga ada orang yang bisa ngelarang gue untuk menyukainya. Dan hal ini tidak hanya berlaku bagi gue, tapi untuk semua orang. Itulah hal yang selalu gue omongin ke teman-teman gue yang sedang kasmaran (cielah bahasanya .. hahaha). "Lo ga salah suka sama dia. Lo juga ga pernah salah karena sudah sayang sama dia. Namanya juga perasaan, ga bisa direncanakan. Yang salah adalah kenapa lo mempertanyakan perasaan itu."
Seperti lagu Dia-Maliq and d'Essentials, orang itu benar-benar seperti yang gue cari selama ini. Cuma yang aneh, ini pertama kalinya gue suka sama orang yang benar-benar asing dalam hidup gue. Selama ini, lagu Lucky-Jason Mraz lebih menggambarkan perasaan gue (karena biasanya gue suka dengan orang yang gue kenal baik.) cuma kembali lagi ke quotation awal yang berwarna biru biotech itu, namanya juga perasaan.
Gue selalu merasa damai setiap kali melihatnya dan apakah itu salah?
Gue merasa beban dan masalah yang gue rasakan tiap habis kelas bisa hilang atau berkurang setiap kali gue melihatnya. Apakah salah kalau gue jadi ingin bertemu dengannya terus?
Namun, itulah perasaan yang kata Agnes "ga pernah pakai logika", karena kalau perasaan dicampur dengan logika, hal itu bukan "perasaan" lagi.
0 comments:
Post a Comment